-->

Dinas Pendidikan Aceh Kuatkan SMK Lewat TEFA MTU 2025

Tim Redaksi author photo

Dinas Pendidikan Aceh menggelar Program Pelatihan Teaching Factory (TEFA) yang dilaksanakan secara non-institusional melalui Mobile Training Unit (MTU). dok. Ist

ONE WARTA  — Dinas Pendidikan Aceh terus memperkuat pendidikan vokasi dengan menghadirkan program Teaching Factory (TEFA) berbasis Mobile Training Unit (MTU). Program ini resmi dimulai pada Selasa, 14 Oktober 2025, dan diikuti oleh 240 siswa SMK dari berbagai wilayah di Provinsi Aceh.

Pelatihan TEFA MTU digelar secara non-institusional dengan konsep pelatihan keliling, membawa langsung fasilitas praktik ke sekolah-sekolah. Program ini dirancang berbasis kompetensi yang selaras dengan kebutuhan dunia industri dan dunia usaha.

[cut]

Kegiatan dilaksanakan dalam dua angkatan. Angkatan pertama berlangsung 15–27 Oktober 2025 di SMKN 2 Karang Baru (Aceh Tamiang – MTU 1), SMKN 5 Lhokseumawe (Kota Lhokseumawe – MTU 2), dan SMKN 1 Muara Batu (Aceh Utara – MTU 3).

Sementara angkatan kedua digelar 31 Oktober–12 November 2025 di SMKN 1 Bireuen (Bireuen – MTU 1), SMKN 3 Sigli (Pidie – MTU 2), dan SMKN 2 Meulaboh (Aceh Barat – MTU 3).

MTU 1 melatih jurusan Bricklaying, Joinery, Cabinet Making, dan Plumbing. MTU 2 fokus pada Instalasi Listrik, Elektronika Komunikasi, Teknologi Informasi, dan Multimedia. Sementara MTU 3 membina siswa di bidang Teknik Kendaraan Ringan, Bisnis Sepeda Motor, Permesinan Kapal (Outboard), dan Pengelasan.

Selain pelatihan teknis, siswa juga dibekali dengan materi kewirausahaan dan soft skill sesuai jurusan masing-masing. Pembekalan ini bertujuan membentuk karakter kerja, menumbuhkan motivasi, serta menyiapkan mental dan keterampilan agar siap menghadapi dunia kerja atau menjadi wirausahawan muda.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, S.Pd., MSP., menegaskan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk mencetak lulusan SMK yang kompeten dan siap bersaing.

“Kami ingin siswa SMK Aceh tidak hanya menguasai teori, tapi juga punya pengalaman nyata yang relevan dengan industri,” ujarnya saat membuka kegiatan tersebut.

Ia menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan investasi jangka panjang dalam membentuk generasi produktif dan berdaya saing.

“Kita tidak hanya mencetak pencari kerja, tapi juga pencipta lapangan kerja,” katanya.

[cut]

Menurutnya, Teaching Factory sangat relevan karena menggabungkan penguatan teknis dan pembentukan karakter kerja profesional.

“Kami desain pelatihan ini dengan pendekatan link and match antara pendidikan dan dunia usaha,” jelas Murthalamuddin.

Ia berharap kegiatan ini mampu melahirkan lulusan yang terampil, berjiwa wirausaha, mandiri, dan siap berkontribusi bagi kemajuan ekonomi daerah.

“Mari dorong bersama agar Aceh bisa menjadi pusat pendidikan vokasi unggulan di Indonesia,” tutupnya.***

Baca Juga
Komentar Anda

Berita Terkini